~SELAMAT MEMBACA~ *** "Mas Regan, hp aku siniin. Davina belum sempat balas komentarnya Pak De Agung." Sampainya kami di pelataran kantor dan setelah turun aku langsung meminta ponselku lagi. Jujur, aku masih penasaran tentang keadaan Ayahku. Kasian juga kalau dia beneran sakit. Walaupun ada Ibu dan Adik-adikku yang jaga. "Apa sih Dav, kamu pinter banget cari alasan," jawabnya sambil berlalu lebih dulu. Sementara itu, aku ngikutin dia dari belakang. "Mas, bentar doang. Setelah aku lihat balasan Pak De Agung nanti aku kasihin lagi ke kamu, janji deh." Aku sampai mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahku. "Dav, kenapa sih lu?" tanya Dea yang lewat di dekatku. "Wish... Kirain bakal lo copot sampai kantor ternyata masih lo pake Dav," ucap Dea sambil memperhatikanku. Karena dia yang