Main-main [2]

2110 Kata

Ia menahan tengkuk Reema saat memperdalam ciumannya, rasa blueberry dan keju yang tertinggal dimulutnya ia bagi dalam permainan lidahnya. Sialan! umpatnya dalam hati, saat semula hanya ingin menghukum mulut Reema, serta menjadikannya pelampiasan atas kegagalan hari ini, justru ia jadi enggan menghentikannya. Terlena. Padahal Reema tidak pandai mengimbangi, terlalu kaku gerak bibirnya untuk melayaninya. Sampai-sampai Dante sengaja menggigit kecil bibirnya. Membasahi bibirnya dengan lidahnya. Ia menarik diri ketika tangan kecil itu terangkat ke dadanya, kemudian mencoba menghentikan. Dante melepaskan, tapi matanya menatap tajam. “Kamu—“ “Ki-kita di ruangan Pak Dante, dan pintunya tidak terkunci. Bi-bisa saja ada yang masuk dan melihat kita. Pak Dante yang bilang, jika kita tetap perl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN