Dante mendesah resah sekali, mengusap-ngusap pahanya yang terkena tumpahan kopi tadi. Hingga terduduk lama meredakan efek yang muncul karena sentuhan Reema. “Benar-benar polos, dia tidak tahu efeknya kah?!” decak Dante sambil menghela napas dalam lagi. Sementara itu di luar Reema mulai merasa Dante terlalu lama berada dikamar mandi, dia menegakkan punggung lalu mendekat ke pintu kamar mandi. Tangannya terangkat mengetuk-ngetuk pintunya, “Pak Dante...” Tidak ada sahutan dari dalam. Terlalu hening sampai Reema mendekatkan telinganya ke pintu, dia mengerjap pelan kemudian kembali bicara. “Pak... Bapak bisa sendiri? Atau mau saya bantu—“ Cekrek! Pintu dibuka, tertarik ke dalam. Karena posisi Reema yang begitu menempel dengan pintu membuatnya terhuyung dan Dante refleks segera memegan