Buat Pening [2]

1783 Kata

Lift kantor yang biasanya sunyi dan tak terasa kini berubah menjadi ruang penuh tekanan udara yang tak kasatmata. Lift naik ke lantai eksklusif, ruangan mereka berada. Hanya ada mereka berdua di dalam lift berdinding cermin dan cahaya putih pucat yang menusuk tajam. Suara sepatu Dante yang melangkah mendekat membuat Reema refleks menahan napas. Ia menunduk, menggenggam tangan di depan tubuhnya, seolah bisa meredam degup jantung yang semakin keras. “Yang kamu lakukan dua hari ini, dengan penampilan dan sikapmu... apa tujuanmu, Reema Kanaya? Apa sengaja menggoda saya?” ucapnya pertama kali. Bulu di tengkuk Reema sampai merinding, tubuhnya kian menegang tetapi nyaris tidak ada satu kalimat pun yang mampu ia jelaskan untuk menjawab Dante. Benarkah Dante mudah membaca sikapnya, kesengaja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN