Boleh, kecewa bukan?

3307 Kata

“Jangan pernah mendekati Reema seperti itu! Ini sudah kedua kali aku mengingatkanmu, Nolan!” suara Dante bergemuruh, nadanya nyaris menggelegar. Dia berdiri menghadang, meraih bahkan merangkul Reema supaya berdiri di belakangnya. Menjauh dari tangan Nolan yang tadi menyentuhnya. Nolan tersenyum miring, meski sorot matanya sama-sama dingin. “Kenapa begitu protektif, Dante? Dia hanya sekretarismu, bukan?” Itu pernyataan bukan sekedar pertanyaan, tatapan Nolan penuh mengejek dan tersirat pada Reema yang mulai panik. Mati-matian Reema menyangkal, jika Dante tidak menahan diri maka Nolan akan menang merasa ia benar. Dante mengepalkan tangan, sudah cukup ia biarkan adiknya bersikap kurang ajar pada istrinya, walau kenyataan Nolan tidak tahu mengenai status Reema. “Jangan menguji kemarahanku l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN