Malam sudah turun semakin larut, tetapi di ruang rawat terutama kamar VIP sangat sunyi, hanya sesekali terdengar langkah perawat di lorong. Lampu yang diredupkan membuat suasana lebih tenang, seolah memberi ruang bagi Reema untuk beristirahat. Hans sudah pulang sejak sore tadi, Dante yang meminta sebab Hans sudah temani sejak kemarin malam. Hans juga besok harus kembali ke kantor, sementara Dante belum ingin meninggalkan Reema. Dante duduk di kursi dekat ranjang, laptop terbuka di pangkuannya. Beberapa dokumen kerja terpampang, tapi pandangannya lebih sering terarah ke Reema daripada ke layar. Sesekali ia mengetik cepat, lalu berhenti hanya untuk memastikan napas istrinya stabil. Tangis Reema siang tadi begitu membekas untuknya, Dante akan selalu mengingat jika mereka hampir menjadi or