Malam turun dengan tenang di resort pribadi yang mereka tempati. Lampu-lampu kecil berpendar lembut di sepanjang jalan setapak, menuntun Reema dan Dante menuju meja makan yang sudah disiapkan di teras menghadap laut. Angin membawa aroma asin, bercampur dengan wangi bunga tropis yang ditata di vas kaca sederhana. Dante tak pernah memperlakukan perempuan seistimewa saat pada Reema. Anti romantis yang dulu ada padanya, perlahan mulai disesuaikan. Setiap kali mendapati Reema tersenyum senang, Dante merasa ingin memberi Reema momen bahagia terus-menerus. Menurutnya, Reema pantas mendapat momen ini setelah sehari-hari sulit bertahan bersamanya. Reema duduk, gaun tipisnya berayun lembut. Ia memandang sekeliling dan lebih terasa istimewa karena hanya ada mereka berdua. Tak ada pelayan kecuali