“Abie, bagaimana bisa kamu berfikir bahwa mencintai sahabat itu tidak etis?” tanya Nara pada Abie. “Karena Abie merasa itu tidak tulus lagi dan m*****i kepercayaan seorang sahabat, Pa. Abie takut, jika sesuatu terjadi ketika kita memutuskan pacaran dengan sahabat dan endingnya tidak seperti yang kita harapkan, maka itu hanya akan menghancurkan persahabatan yang sudah kita jalin bertahun-tahun lamanya.” Nara mengangguk-angguk paham. “Tepat sekali. Dulu Papa punya pemikiran seperti kamu juga, Sayang.” Abie menoleh ke arah Papanya. Nara tersenyum. “Tapi akhirnya Papa mematahkan pemikiran dan prinsip seperti itu, Sayang. Bagi Papa, cinta harus di perjuangkan.” “Maksud Papa, dulu Papa terus mengejar Mama, gitu? Meskipun Mama adalah sahabat Papa. Atau ada kisah cinta Papa dengan orang la