Matcha mengikuti kepergian mobil Rainhard dengan senyum tersungging di bibir sampai mobil itu berbelok keluar melewati portal blok rumahnya. Begitu sudah tidak terlihat lagi, dia segera balik badan berniat masuk rumah. Di sapanya Bi Imah dengan ceria seperti biasa. Wanita paruh baya itu sedang menyapu bagian depan rumah, tepatnya di carport mobil yang sedang kosong di sore begini. Sepertinya mobil sedang di pakai keluar rumah oleh orang tuanya, atau mungkin malah kedua orang tuanya belum pulang mengajar. “Sore, Bi Imah,” sapa ceria Matcha dengan langkah riangnya. “Sore Mbak Chacha, bahagia sekali kelihatannya?” goda Bi Imah yang jelas tahu kalau hari ini Matcha keluar pergi bersama temannya yang ganteng. Gadis yang usianya belum genap lima belas tahun itu hanya tertawa-tawa. “Mama sama