“Jadi, apa yang hendak kamu bicarakan, Zia?” Sudah tidak ada lagi wajah angkuh serta tatapan meremehkan dari Zia Lee ketika menatap saudari tirinya—Aubrey. Sedangkan Aubrey sendiri merasa aneh dengan sikap Zia yang jelas berbeda dari biasanya. Tak biasa supermodel dihadapannya ini tidak mengeluarkan kalimat menyakitkan ketika mereka saling bertemu. Kemudian tatapan mata Zia beralih pada liontin cantik yang kini sudah Aubrey pakai. “Akhirnya kamu mendapatkan kalung itu.” Aubrey sontak menyentuhnya, “memang kalung ini adalah hak-ku. Sudah seharusnya kembali padaku. Kamu mengambilnya dariku dulu.” “Aku akui bahwa aku salah, Aubrey. Aku minta maaf.” Bukannya langsung menjawab, Aubrey malah membeku ketika mendengar pernyataan maaf dari Zia. “Aubrey?” Bahkan Zia sampai melambaikan tanga
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari