Mata Aylin memandangi malam yang ditaburi begitu banyak bintang dari balkon kamarnya. Sedangkan di lantai kamarnya. Ada banyak sekali tas dan koper yang akan hadir. "Kau yakin dengan keputusanmu nak?" Aylin seketika menoleh ke sampimg Dimana Anisa menatapnya khawatir. "Aylin yakin Ummi. Mungkin ... Ini memang takdir Aylin. Lagi pula ini pilihan terbaik. Pilihan terbaik adalah pilihan mana aku akan mendekatkan diri ke Allah. Dan saat aku memilih Arfan, aku bisa membantunya. Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain? "Anisa menganggukan kepala mendengar itu. Matanya memanas mendengarnya. "Bagaimana dengan El?" Tanya Anisa hati-hati. "Aku sudah menjelaskannya tadi." Aylin tersenyum getir. "Dia pasti mengerti." "Membiarkan, Jika begitu Tidurlah, Menunggu per
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari