Alfa's POV Mentari pagi bersinar dengan cerah. Walau tadi sempat hujan sebentar, kini sang surya telah kembali bertahta. Sinarnya telah menghangatkan hawa dingin yang sempat hinggap. Perlahan tapi pasti mengusir halus embun-embun yang bergelantungan di rerumputan dan dedaunan. Aku telah berdiri depan cermin, menatap wajah gantengku yang masih awet saja. Bahkan meski enggan kuakui, aku ini bertambah ganteng seiring dengan bertambahnya usia. Alfa ganteng versi balita telah berkembang menjadi Alfa ganteng versi remaja yang digandrungi para kaum hawa. Ini bukan kenarsisan tetapi sebuah logika berdasarkan fakta. "Mas Alfa, sarapan!!!" Teriakan itu membuatku buru-buru menyadarkan diriku dari kekaguman duniawi akan wajah gantengku. Aku pun segera meraih tas ransel di meja belajarku dan terteg

