Walau bingung, tapi aku juga malas mencari tahu. Apalagi saat aku ingat pesan Tante Yayu padaku. Jangan jadi pelakor, Alea! Iya, konon katanya jadi pelakor kadang bukan karena keinginan. Tapi karena terlalu banyak menerima curhatan dan akhirnya merasa nyaman. Sebisa mungkin aku menghindari dari rasa kepo tentang masalah rumah tangga majikanku. Melihat aku yang gak jawab lagi, Pak Devan hanya tersenyum kecil. Bukan ge-er ya, tapi kok aku ngerasa Pak Devan kayak cowok yang lagi ngasih penjelasan ke pacarnya. Ah, satu lagi, dia juga bela-belain mau nganter aku bikin SIM A. Manis sekali pria ini. Beruntung sih yang jadi bininya. Udah ganteng, perhatian lagi. Coba aja dibolehin pacaran sama dia. Eh, apa yang aku pikirkan? Hush! Pergi jauh pikiran jahat! "Pak, Anda bilang sibuk hari ini. K