"Makanya apa gue bilang, elo sih gak bisa dikasih tahu," Rudi mengejekku. Ya, dia adalah satu-satunya teman yang aku jadikan tempat penampungan segala permasalahan yang aku alami. Termasuk masalahku dengan Alea. "Gue gak nyangka, Rud. Gue kira Alea sama si Raka tuh cuma temenan." Aku masih gelisah di sofa. Saat ini aku yang datang ke apartemen Rudi. Biasanya dia yang aku panggil ke rumahku. "Temenan? Ck, gue gak yakin. Ya walau misalnya Alea memang menganggap teman, tapi si Raka pria normal kan? Mereka sudah lama kenal dan selalu bersama. Elo aja yang gak lama bisa jatuh cinta sama Alea. Apalagi si Raka. Alea tipe wanita yang mudah dikagumi." Aku makin frustasi. Iya, aku memang sudah tahu tentang teman Alea itu. Mereka sering terlihat bersama sejak Alea jadi kuli panggul di pasar. Ta

