Belum sempat aku menjawab, tetiba terdengar suara Noah. "Onti...." Aku segera mendekat. Rupanya anak itu haus. Segera aku beri minum. Panasnya sudah turun. Mataku melirik Pak Devan. Pria itu mendekat. Setelah berkali-kali mendengar dia minta aku jadi seseorang yang spesial buatnya, agak canggung juga sih. "Apa panasnya sudah turun?" tanyanya. Lah, ternyata dia biasa saja. Bego banget sih kalau aku malah merasa canggung. Orang yang bersangkutan malah bersikap tenang dan gak berubah sedikit pun. "Hm, tinggal lemesnya aja." jawabku. Cklek. Pintu ruangan terbuka. Tampak suster dan dokter yang menangani Noah masuk ke dalam. "Halo, Ganteng! Gimana sekarang? Sudah baikan?" tanyanya. Noah mengangguk, "Onti jagain aku." Beda banget emang sama neneknya. Noah sadar diri aku yang jagain di