Aku dan Noah masuk ke mobil. Sepertinya si Noah sudah kenyang, dia jadi cepat tertidur. Padahal tadi saat aku gendong ke mobil, celotehannya masih terdengar. Tapi baru beberapa menit, dia sudah tidur pulas. "Motor saya dimana, Pak?" tanyaku. "Saya buang." Anjir! Aku melotot kaget, dia jawab dengan sangat santai. "Pak, jangan bercanda!" "Siapa yang bercanda, Alea? Saya serius kok." "Waduh, Anda jahat ya? Katanya mau dibawa ke bengkel? Kok malah dibuang? Apa Anda tahu? Itu harta saya satu-satunya!" Wajah Pak Devan terlihat kaget. Gak ding! Dia hanya pura-pura kaget, kelihatan banget! "Masa sih? Duh, gimana dong? Saya udah suruh buang motor kamu." Aku frustasi, sumpah! "Pak, saya mau turun saja!" "Lha, kita belum sampai di rumah, Sayang!" "Jangan manggil dengan panggilan menyeba