Aku tercengang. Gila ya ini orang? Ngebet banget mau kawin! Masa lamaran mau diganti dengan nikah siri sih? "Itu yang nelpon Devan ya? Apa katanya?" Tante Yayu bertanya setelah aku menutup sambungan telepon dari Pak Devan. Aku memasang wajah lesu, "Pak Devan mau membatalkan acara lamaran malam ini." "Apa?! Mana mungkin?! Alea, kamu gak bercanda kan?!" Tante Yayu lebih kaget lagi. Aku menggeleng lemes, "Aku serius, Tan. Barusan dia bilang gak jadi lamaran." "Haduh, kok bisa gitu sih? Kamu selingkuh ya, Alea?" Tatapan Tante Yayu tajam padaku. Jelas aku menggeleng, "Enggak kok, aku gak selingkuh. Kan Tante tahu sendiri, aku hanya pernah berhubungan serius sama Raka terus Pak Devan, udah gak ada lagi pria lain." "Ya terus kenapa bisa dibatalin sih, Al? Ya Gusti, bagaimana aku jelasin

