Lamaran Atau Nikah Siri?

982 Kata

Pak Devan pulang saat kafe sudah tutup. Beruntung di luar sudah agak sepi. Jadi aku gak perlu khawatir jika kami ketahuan sudah berduaan di dalam. Eva juga gak datang. Ah, atau mungkin anak itu datang tapi disuruh balik lagi, haha. Aku mengecek ponselku. Ya, selama dengan Pak Devan tadi, aku sama sekali tidak memeriksanya. Pak Devan seakan gak ngasih aku kesempatan buat buka ponsel. Fokusnya terus padaku. Bahkan pria itu hanya menggunakan ponsel jika berhubungan dengan masalahku. Selebihnya kami benar-benar menikmati kebersamaan tanpa diganggu siapapun. Benar saja, Eva menerorku, haha. Tercatat ada lima panggilan tak terjawab dari sepupuku itu. Eva : Woi, pacaran di tempat tertutup, awas aja kalo sampe bunting! Aku hanya tersenyum geli. Mau dijawab juga kayaknya si Eva sudah tepar ja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN