Gak Tahan!

1087 Kata

Pria itu tidak menunggu jawaban dariku. Seperti seekor singa yang kelaparan. Dia terus melahapku tanpa ampun. Bahkan dia membuatku merasa jadi wanita yang paling berharga di dunia. Sentuhannya membuai. Bahkan aku gak tahu kapan dia berhasil masuk ke kamarku dan menguasai tubuhku. Pak Devan mengatur nafasnya. Matanya benar-benar gelap dan berkabut gairah. Ini memabukkan. Tapi otak warasku masih berfungsi. Ya, ya, ini sudah kelewatan. Saat pria itu mulai menindihku lagi, aku menutup mulutku. Mata kami bertemu. Pria itu terlihat sedikit kecewa. "Su-sudah, Pak. Ini sudah terlalu jauh," ucapku dengan nafas tak beraturan. Gila, aku juga wanita normal! Terus menerus disentuh dan dicumbu sama orang yang aku cintai tentu saja aku juga terpancing. Seluruh saraf gairahku bangun semua. Banjir,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN