Mewek dah udah ini mah. Sumpah, rasanya sangat menyakitkan, anjir! Tega banget pria berengsek itu melakukan semua ini. Bertopeng pura-pura suka lalu ngasih perhatian bahkan ke keluargaku, nyatanya aku hanya dijadikan alat belaka. Sebegitu bodohnya kah aku di mata si sempak jelek itu? Menyebalkan! Aku menatap nanar ke jinjingan bersisi bubur sumsum yang aku beli tadi. Bego banget aku sempat kasihan dan iba padanya. Nyatanya dia lebih jahat dari yang aku kira. Tak segan-segan, aku lempar bubur sumsum yang aku beli ke tong sampah. Mati sono! Harusnya tadi aku biarkan saja dia mati sendirian di hotel. Gak usah dibantuin! Aku berjalan menjauh. Eh, sampai lupa! Tadi aku bawa uang seratus ribu dari dompetnya. Masih ada kembalian banyak. Kakiku berhenti melangkah. Kasihin jangan ya? Kalau aku