"Untuk detailnya akan dijelaskan nanti." Dua orang polisi berseragam lengkap itu masih kukuh memaksaku untuk ikut bersama mereka. "Pak, saya gak bisa langsung ikut begitu saja. Harus jelas dong! Saya gak punya salah kok." Sumpah ya, seumur-umur aku belum pernah berbuat onar. Dulu saat melarat juga selapar-laparnya aku gak pernah sampe nyolong makan di warung nasi. Kalau ngutang sih jangan tanya, bejibun. Tapi sejak aku kerja di Pak Devan, semua hutang udah ku lunasi. Lalu sekarang bisa-bisanya aku didatengin polisi. "Eh, ada apa ini, Pak? Kenapa datang ke rumah saya?" Raka muncul dengan membawa dua kantong kresek besar berwarna hitam. Aroma masakan Padang menggelitik hidung. "Maaf, kami harus membawa Nona Alea bersama kami." Raka melongo. Menatapku lalu kedua polisi itu bergantian.