Antara kaget dan takut jadinya. Tahu-tahu aku sudah berada dalam sebuah mobil. "Hei, lepaskan! Hmph!" Sial, dia membekap mulutku dengan tangannya. Apa aku dibius lalu diculik? Seperti kejadian di film-film gitu? Eh, tapi kok gak bau obat? Aku juga tetap melek gak pingsan tuh. "Siapa lo? Kalau mau nyulik orang, cari yang berduit! Percuma nyulik gue, gak ada untungnya, gue sendiri juga bokek!" Aku nyerocos lagi saat tangan pria yang menyeretku lepas dari mulutku. "St, jangan berisik! Diamlah!" Kok aku kayak kenal suaranya ya? Mobilnya gelap sih, jadi aku gak bisa melihat dengan begitu jelas. "Gue gak akan diam sebelum lo ngomong!" "Ini saya, Alea!" ucap pria itu. Aku melotot kaget, "Ha? Pak Devan?!" Pria itu melepaskan cekalan tangannya lalu beringsut bangun. "Jangan teriak! Kala