Sampai di rumah sakit, Heru dan para perawat membantu mendorong brankar seseorang tengah terbaring lemah. "Dok... tolong selamatkan dia!" Heru memohon kepada dokter ada di sana. "Baik, Pak, mohon tunggu di luar. Biar kami memeriksanya." Ruang IGD pun tutup lampu di atas merah sedang ditangani. Heru mondar-mandir seperti orang gila, apalagi bajunya telah dipenuhi darah dari Anissa bekas tusukan itu. Satu jam.... Dua jam.... Tiga jam.... Lampu merah menjadi redup, pintu IGD terbuka seorang dokter keluar setelah menangani pasien mengalami pendarahan hebat dan tusukan di bagian perutnya. "Bagaimana keadaannya, Dok?" Heru mendekati dokter yang menangani Anissa. Dokter itu melepaskan maskernya. "Operasi berjalan lancar, pasien selamat. Lukanya dari tusukan benda tajam tidak t