"Om dantennya Ala dateng yeeyyyy" Seru Ara saat melihat dokter Raihan di halaman rumah membawa dua paper bag yang aku tidak tahu apa isinya itu. Dokter Rai tersenyum melihat antusiasme anakku. Astaga jantungku. kenapa dokter Rai harus sebaik ini? Membuat jantung terpompa tanpa kendali. Sesampainya dia dihadapanku dan Ara, ia menyerahkan dua paper bag padaku, kemudian mengambil alih Ara yang sedang kusisiri rambutnya. Ara terkikik geli saat Dokter Raihan menciumi leher Ara gemas, Senyumku tak bisa kusembunyikan melihat anakku tertawa bahagia seperti itu. Dia tidak pernah tahu sosok ayahnya dan aku bersyukur ada dokter Rai yang berperan penting sebagai pria dewasa untuk Ara. "Ara kangen om ganteng?" Tanya dokter Rai. Ara yang berada di gendongan pria itu mengangguk berkali kali sambil meng