24

1667 Kata

Brandon sudah berkeringat, bajunya basah, rambutnya juga sama, basah akan keringat. Kini ia berada di tempat latihan tinju pribadinya. Pria itu melatih ilmu bela dirinya disana. Sudah lebih dari 3 jam ia tak berhenti. Akhirnya kakinya lemas dan ia terkapar di atas karpet dengan nafas tak beraturan dan mata yang menatap tajam langit langit. "Papa ahat ya. Ala ketel ama papa. Ita nda temenan!" Kata kata itu terus terngiang. Mimpinya akan gadis kecil kembali lagi. Dan sekarang gadis itu bahkan mempunyai nama, Ala. Brandon ingat sekali nama gadis kecil yang memanggilnya papa. Apa dia calon anaknya yang telah ia bunuh? Betapa cantiknya gadis kecil itu, samar-samar Brandon ingat dengan wajahnya meski hanya sekali memimpikannya. "Apa dia anakku?" Tanya Brandon pada dirinya sendiri. "Apa Bian

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN