"Ma ...." "Yasmin? Kamu kenapa, Sayang?" Utami terkejut melihat penampilan putrinya. Wajah Yasmin nampak pucat dengan sudut bibir yang berdarah, pun dengan pakaiannya yang berantakan. "Ayo masuk dulu. Kita bicara di dalam." Utami menuntun lengan Yasmin, tetapi matanya tak sengaja menangkap koper yang teronggok di samping tubuh sang putri. Perasaannya makin tak enak. Sepertinya telah terjadi sesuatu yang buruk pada putrinya. "Yas ... ini ... kenapa kamu membawa koper segala?" lirih suara Utami. Tangis Yasmin pecah. Sebenarnya ia tidak ingin menambah beban pikiran papa dan mamanya yang sedang ditimpa musibah. Namun, ia tidak punya pilihan selain pulang ke rumah orang tuanya setelah Mahesa memintanya pergi dari kehidupan pria itu. "Mas Hesa memintakan pergi, Ma. Dia mengusirku." Utam

