Bab 50 - Pertemuan Dua Dosa

1269 Kata

Langit siang itu mendung, seolah ikut menahan napas. Awan tebal menggantung rendah di atas kota, menumpuk seperti duka yang belum sempat pecah menjadi hujan. Arga berdiri di depan sebuah kafe tua di sudut jalan, kedua tangannya gemetar. Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali ia melihat Bima. Kini, pertemuan itu bukan lagi tentang bisnis, bukan pula tentang masa lalu yang manis—melainkan tentang dosa dan penyesalan. Ia menatap bayangan dirinya di kaca jendela kafe. Mata yang dulu penuh keyakinan kini tampak kusam. Lelaki yang dulu merasa paling benar, kini hanya seseorang yang dihantui oleh pilihan yang salah. Saat pintu kafe berdering pelan, suara langkah berat terdengar mendekat dari dalam. “Arga,” suara itu dalam, dingin, tapi masih sama seperti dulu. Arga menoleh. Bima berdiri di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN