Bab 51 – Harga Sebuah Dosa

1074 Kata

Udara malam itu seperti menelan suara. Langit hitam pekat tanpa bintang, dan hanya lampu jalan yang berpendar redup di antara kabut tipis. Arga menatap jalan tanah yang membentang di depan mobilnya. Di sebelahnya, Bima duduk diam, wajahnya kaku seperti batu. Tidak ada percakapan di antara mereka sejak tadi. Hanya dengus napas dan suara mesin yang mengisi kekosongan. “Dia tinggal di sini?” tanya Bima pelan, matanya menatap rumah kecil di ujung jalan, diapit oleh pepohonan jati tua yang daunnya kering. Arga mengangguk. “Orang bilang, dia satu-satunya yang bisa bicara dengan yang sudah pergi.” Rumah itu tampak lusuh. Catnya terkelupas, dindingnya berlumut, dan angin yang lewat membuat tirainya bergoyang seperti tangan yang melambai. Aroma tanah lembap menyeruak begitu mereka keluar dari mo

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN