Bab 42 Pesan yang Membuka Luka

1163 Kata

Suara notifikasi ponsel memecah kesunyian sore di rumah Arga. Alya baru saja menidurkan Adrian yang kini sudah beranjak remaja, tubuhnya tinggi, wajahnya mirip Bima tapi dengan tatapan mata yang entah kenapa selalu mengingatkan Alya pada Arga. Ia duduk di ruang tamu, mencoba menikmati teh hangat yang mulai mendingin. Hari itu seharusnya tenang—seharusnya. Namun suara ting kecil dari meja membuat napasnya tersendat. Pesan dari nomor tak dikenal. Satu kalimat singkat yang langsung membuat darahnya seolah berhenti mengalir. “Kau ingin tahu siapa sebenarnya Alya?” Jari-jari Alya gemetar. Tubuhnya menegang, pandangannya terpaku pada layar yang seolah menatap balik, menantang. Pesan itu tidak datang begitu saja. Ia tahu, seseorang di luar sana sedang mencoba mengguncang hidupnya. Dan dala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN