"Lina?" Suara pelan nan halus itu mampu membangunkan Adit dari tidurnya. Adit tidak benar-benar tidur pulas, ia hanya memejamkan mata karena rasa kantuk yang sudah tidak bisa ditahannya lagi setelah mengantar Salam ke Rumah sakit pukul satu dini hari. Meskipun matanya terpejam, namun Adit masih bisa mendengar suara bising di sekitar tempatnya berada, namun entah mengapa begitu ia mendengar suara seorang perempuan memanggil namanya dengan pelan, tiba-tiba saja Adit terbangun. "Maaf, saya mengganggu." Lina merasa tidak enak hati, karena membangunkan Adit tanpa sengaja. "Saya gak sengaja." Lanjutnya. "Gak apa-apa. Saya justru berterima kasih karena kamu membangunkan saya, kalau tidak bisa kebablasan tidur." Sekilas Adit memperhatikan penampilan Lina dari ujung kepala hingga ujung kaki,