Bab 85

1068 Kata

"Aku mau istirahat kalau begitu. Mas Adit juga harus istirahat. Selamat malam." Setelah adegan pelukan romantis itu, Lina masih belum mengijinkan Adit tidur satu kamar bersamanya. Adit hanya menghela pasrah, meski awalnya ia sangat berharap bisa kembali tidur bersama Lina. Ia pun kembali ke sofa dan merebahkan tubuhnya. Kemajuan yang patut disyukuri Adit. Karena perlahan Lina mulai memaafkannya. Sementara di dalam kamar, Lina tidak lantas tertidur. Ia masih memikirkan apakah harus mengajak Adit masuk ke dalam kamarnya, atau membiarkan lelaki itu tidur di sofa lagi. Lina ingin mengajak Adit, tapi ia masih ragu hingga ia pun mengurungkan niatnya. Rasa nyaman yang kini menjalar dalam hatinya menghantarkan Lina kedalam mimpi indah dan membuatnya terlelap. Begitu juga dengan Adit, mesk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN