Bukan hanya Adit yang begitu khawatir akan keadaan Lina, Damar pun merasakan hal yang sama. Bahkan ia merasa jauh lebih bersalah, sebab dirinyalah penyebab kecelakaan itu terjadi. Bayangan Lina terjatuh, barang berhamburan dan bagaimana cara wanita itu memungut barang belanjaan dengan wajah panik dan sedih. Damar yakin, Lina tidak akan memperdulikan rasa sakit yang dirasakannya. Tapi Lina justru jauh lebih peduli pada barang-barang belanjaan yang berhamburan di atas aspal. "Pak, hari ini ada rapat penting di kantor Metro." Terdengar suara seorang wanita yang membuat Damar terkejut. Damar tidak menyadari kehadiran Loly, sekretarisnya dan begitu wanita itu bicara Damar terkejut, terlebih Loly berdiri tepat di hadapannya. "Kamu ngagetin aja. Lain kali ketuk pintu dulu kalau mau masuk."