Lima menit lamanya Mila berdiri di depan lemari pendingin. Ia kebingungan karena tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak, sementara Damar sebentar lagi pulang. "Masak apa? Masa telor lagi?" Gumamnya. Insiden telor tadi pagi sudah membuatnya kesal, karena Damar menyebutnya cerewet dan juga Mila harus memakan enam butir telur dalam satu hari ini. Mila berniat memasak menu lain untuk makan malam mereka berdua, tapi sayangnya bahan makanan yang tersedia di dalam lemari pendingin sudah habis. "Masak mie instan aja kalau gitu." Mila menutup pintu lemari pendingin, dan kembali menuju dapur. Damar tentu saja tidak akan mau memakan mie instan, lelaki itu terlalu pilih-pilih dalam hal makanan, tidak seperti dirinya yang bisa memakan apa saja. "Biarkan saja dia makan angin, aku mau makan