Berangkat ke bandara bersama Abi—setelah perdebatan dengan sang kakak tentu saja. Pria itu tidak rela adiknya dekat dengan pria yang sudah pernah mengkhianati sang adik. Perdebatan yang akhirnya ditengahi sang Bapak yang menyuruh Naya berangkat bersama Abi. Hanya sekedar menghormati niat baik pria itu yang sudah datang jauh-jauh dari Semarang. Ari, sekalipun kesal setengah mati—pria itu tidak bisa menolak titah sang Bapak. Sehormat itu ia pada orang tuanya. Lalu sekarang, tiba di bandara Zainuddin Abdul Madjid, Naya disambut senyum lebar mantan suaminya. Oughh … Naya tidak tahu harus merespon seperti apa. Haruskah ia berjingkrak senang karena tidak perlu repot-repot mencari taxi untuk menuju rumah tempat tinggal sementara di Lombok? Padahal Naya sengaja menolak niat Reygan yang ingin menj