Part 66. Project Meeting

1918 Kata

Cemburu itu rasanya menyesakkan -- malaka hutama -- Naya berjalan beriringan bersama Reygan, memasuki gedung yang sudah dia hapal, PT. FURIN. Ia mengedarkan mata—belum banyak yang berubah. Hanya sedikit tatanan lobi yang dirubah. Mantan suaminya itu memang mengurus semua bisnis di gedung tersebut. Hanya memisahkan ruangan pekerja untuk bisnis yang berbeda. Mereka berdua segera menuju ke meja resepsionis untuk memberitahukan kedatangan mereka kepada Alka dan team. Sang resepsionis tersenyum begitu Naya dan Reygan tiba. "Silahkan langsung saja, Bu. Bapak sudah menunggu di atas." Naya mengangguk. "Makasih Ras. Kamu makin cantik saja sekarang." Laras, yang digoda Naya tersenyum malu. "Mau saya antar, Bu?" Naya berdecak sembari mengibaskan tangan kanannya. Ia tidak ingin mengganggup peker

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN