Selena menghela napasnya ketika dia muntah untuk kesekian kalinya, dan kini Selena duduk di depan pintu kamar mandi. Sudah tidak sanggup rasanya untuk berdiri tegak dan kembali naik ke atas tempat tidur. Ini sudah bulan keempat kandungannya. Dia masih mengalami muntah dan semua ngidam yang dirasakan oleh Selena sering tidak didapatkan oleh dirinya. Seperti dua hari lalu. Selena hanya mau hal sederhana. Dia mau mangga buah yang dibeli oleh suaminya. Beli. Bukan ambil di atas pohon. Namun semua itu tidak didapatkan oleh dirinya. Karena suaminya ini lebih memilih untuk peduli terhadap Maya. Maya lagi. Semuanya tentang Maya. Selena kembali merasakan mual. Dengan perlahan Selena berdiri dari tempat duduknya, lalu dia berjalan menuju wastafel dan kembali muntah. Selena menatap pada cairan pu