Calvin dan sekretaris yang menemani pria itu masuk ke dalam restoran yang sudah menjadi tempat pertemuan mereka dengan pemimpin perusahaan yang akan diminta tolong oleh Calvin untuk membantu perusahaannya. Langkah kaki Calvin masuk ke dalam restoran ini semakin berat rasanya. Entah kenapa Calvin merasakan gugup masuk ke dalam restoran, lalu membuka pintu ruangan restoran VIP tempat yang sudah dijanjikan oleh pemimpin perusahaan yang tidak diketahui oleh Calvin siapa namanya, Calvin juga tidak berniat untuk menanyakan pada sekretarisnya. Karena bagi Calvin mereka juga akan bertemu nantinya. “Permisi,” ucap sekretaris Calvin. Di dalam sana terdapat dua orang yang duduk membelakangi mereka. Kelihatannya kedua orang yang ada di dalam ruangan itu sedang memainkan ponsel mereka. Calvin men