Disertai napas tertahan dan pandangan memohon, Haniel berdiri di hadapan Luis. Suaranya bergetar halus, "Sumpah demi apapun, Tuan Ashford. Aku sangat mencintai Ariana dan juga buah hati kami." Namun, bukannya luluh, hati Luis malah membatu. Sebagai seorang ayah, ia lebih memilih untuk menjadi benteng pelindung bagi sang putri sulung dan calon cucunya. Baginya, tidak ada ruang bagi seorang pria yang sudah terikat pernikahan untuk mengotori kehidupan Ariana. "Beri aku waktu, aku mohon," desak Haniel, lututnya akhirnya menyentuh lantai dalam kepasrahan yang mengharapkan belas kasihan. "Aku sudah mengajukan surat cerai." Luis malah menyeringai, bibirnya mencibir sinis. "Jadi, kau dengan mudahnya membuang istri sempurnamu hanya karena tertarik pada gadis muda yang kebetulan adalah Ariana? K
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


