Di dalam restoran, Adrian mulai mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal. "Hallo, ini dengan siapa? Kenapa dari tadi menggangguku, kalau tidak ada yang penting berhenti meneleponku!'' sarkas Adrian tidak suka. Baru saja Adrian menjauhkan ponselnya, dan berniat memutuskan sambungan telepon tiba-tiba ia mendengar suara cukup ia kenali dan ia merasa yakin, kalau suara itu adalah suara mantan kekasih gelapnya. Degh! 'Eliza! Kenapa dia menghubungiku lagi, padahal aku sudah memutuskan hubungan dengannya dan memblokir nomor ponselnya. Tapi, dia tetap nekad menghubungiku. Kalau seperti ini, Malikha bisa saja salah paham lagi padaku,' batin Adrian melamun. Ketika Adrian tengah melamun, Eliza baru mulai bicara dengan nada memelas dan juga air mata palsunya. Meskipun Adrian saat ini tidak mel