Mobil sedan berwarna hitam itu pun mulai membelah jalanan cukup padat kendaraan lalu lalang, tatapan kedua mata Malikha masih setia ke belakang di mana di belakang sana ada rumahnya. Sungguh saat ini, ia memikirkan perasaan ibunya pastinya sedikit terpukul melihat putrinya diperlukan kasar oleh suaminya sendiri. "Kamu jahat Mas! Kamu laki-laki paling egois, kalau kamu mencintaiku lalu kenapa kamu menduakan aku sama Eliza, hah?!!'' Malikha memukuli bahu Adrian yang kini tengah serius mengendarai mobil. "Gara-gara ulahmu itu, kita jadi bertengkar di rumah Ibu. Semua salahmu, coba saja kamu tetap menjadi sosok baik dan suami baik seperti dulu semuanya tidak akan seperti ini, hiks," tangis Malikha pecah kembali. Adrian mendengar itu tentu saja tidak mau disalahkan, dengan gerakan cepat ia m