Bab 46 Rasanya Seperti Mimpi

1915 Kata

Lyora meresapi kebahagiaan yang tiba-tiba membanjirinya. Beberapa menit yang lalu, dia masih merasakan kesedihan yang membuat momen honeymoon mereka tidak terasa menyenangkan lagi. Namun tiba-tiba Wira membuat semuanya berubah dan kebahagiaan menyelimutinya seperti selimut hangat di musim dingin. Dengan wajah masih memerah, Lyora memandang cincin di jari manis tangan kirinya. Kilauan kecil itu terasa begitu hangat—seperti mengikat hatinya, bukan hanya jarinya. Angin lembut musim semi meniup helai-helai rambut panjangnya yang terurai, sementara kain hanbok yang ia kenakan berkibar ringan, membuatnya tampak seperti lukisan hidup dalam cahaya cemerlang matahari siang, yang bersinar cerah dilangit Busan. "Kita pasang sekarang gemboknya?" Tanya Lyora, berusaha bersikap santai. Hening sesaa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN