“Ya. Karena kamu tidak bekerja sendirian. Dan itu bisa mengubah pandangan hakim terhadap peranmu.” Taksa terdiam lagi. Pikirannya berkelana. Sejenak ia merasa bingung harus lega atau makin hancur. “Aku tidak tahu harus senang atau marah,” gumamnya akhirnya. “Aku kecewa... karena ternyata dia pengkhianat. Tapi juga... sedikit lega karena aku tak akan sendirian di dasar jurang ini.” Pengacaranya mengangguk pelan. Merasa lega melihat kliennya yang terlihat lebih tenang, tidak lagi segarang dulu. “Rivaldi mungkin pintar menyembunyikan jejak, tapi dia terlalu percaya diri. Itu kelemahan yang membuatnya lengah.” “Bagaimana mereka menemukannya?” “Sepertinya ada seseorang yang menggali bukti kejahatannya dan menyerahkannya ke pihak berwajib. Dengan semua itu, Rivaldi tidak akan pernah bisa me

