“Biar nggak terlalu kaku dong. Bulan madu kita harus penuh tawa.” jawab Wira santai, lalu menghampiri Lyora dan merebut ponsel dari tangannya. “Sekarang gantian, aku yang fotoin kamu.” Lyora menurut, berdiri dengan latar belakang cityscape yang gemerlap. Ia membiarkan rambutnya tertiup angin ringan sambil tersenyum, lalu memutar tubuh dan membuat pose candid yang anggun. Jepretan demi jepretan terdengar, diiringi pujian tulus dari Wira. “Kamu cantik banget, Ly,” ujarnya tanpa berusaha menyamarkan kekagumannya. Lyora menunduk sedikit, pipinya merona. “Kamu bisa aja…” yang ditanggapi Wira dengan senyum lebar. Tak lama kemudian, seorang petugas wanita datang dan menawarkan jasa untuk membantu memotret mereka berdua. Lyora mengangguk, namun sebelum ia sempat mengatakan apa pun, Wira menjaw