Bab 148 Membongkar Kebohongan Melisa

1864 Kata

Farlan menghela napas panjang, lalu menyandarkan punggung pada kusen pintu. Otaknya berputar cepat, mencari akan bagaimana cara membuat Melisa pergi dari sana. Wanita ini memang agak lain. Makin dikerasi, dia juga makin keukeuh. Sudah tidak ada malu-malunya lagi, dan Farlan tidak akan buang-buang waktu lebih lama. Setelah berpikir keras selama beberapa saat, dia akhirnya berbicara, hati-hati, “Dengar, aku nggak mau kau salah paham. Aku nggak sedang mengabaikanmu atau nggak peduli sama kamu. Aku pikir, kita sebaiknya bicara dengan kepala dingin, dan malam ini bukan waktu yang tepat. Aku capek, dan kamu juga kan? Kamu juga harus istirahat.” Farlan berhenti sejenak, menguatkan hatinya untuk keputusan yang dia ambil, sebelum melanjutkan, “Kita bicara besok pagi saja, aku akan luangkan waktu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN