Bab 147 Diganggu Terus

1850 Kata

Pandangan Farlan lekat ke layar ponsel, melihat mata Jenia yang mulai berkaca-kaca. Hatinya remuk, gadisnya yang pemberani, selalu bertindak cepat menangani segala sesuatu, saat itu sedang menatapnya dengan sorot mata cemas. “Kita berjauhan, Far. Segala sesuatu bisa aja terjadi. Melisa orang yang pernah kamu sayang. Kalau dia terus berusaha dekatin kamu—“ Jenia terhenti. Ini seperti bukan dirinya, tapi ketakutan itu datang begitu saja, dan cukup mengganggu. Seseorang yang memiliki tekad seperti Melisa, pasti tidak akan berhenti begitu saja. Dan temannya di Dirgantara Air memberitahu dia soal itu, Melisa terus mendekati Farlan dengan berbagai cara, sekalipun mereka tidak satu group lagi. Dia bisa saja memecat Melisa, tapai kalau tanpa alasan yang jelas, dia hanya akan membentuk image pem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN