Waktu berjalan pelan. Tak ada hiruk-pikuk dunia luar, hanya gemericik air dan desahan napas yang menenangkan. Mereka menikmati momen intim yang membuat tubuh mereka lebih rileks.
Menit berlalu setelah napas yang memburu mulai reda.
Wira membantu Lyora keluar dari bathtub dan menuntunnya ke bawah shower. Langkah mereka lambat, seperti irama pelan dari simfoni malam yang syahdu. Wira memutar keran dan membiarkan air hangat mengalir dari atas, jatuh seperti hujan lembut ke atas kepala mereka.
Lyora berdiri diam, mendongak sedikit, merasakan air hangat membasuh tubuh dan wajahnya. Matanya terpejam sejenak, menikmati kesegaran yang mulai menyapu lelah dari perjalanan panjang yang sudah mereka lewati.
Wira berdiri di belakangnya, membungkus tubuh Lyora dalam pelukan dari belakang.
Lyora me
