Menit berlalu. Talita sudah siap, mengenakan gaunnya kembali dan tak lupa memakai kacamata hitam besar yang bisa menutupi sebagian besar wajahnya. Pelengkap penampilannya setiap kali dia datang ke hotel ini bertemu si pria dingin misterius. Ia juga menata rambutnya dalam sanggul rendah agar tidak mencolok. Di dunia yang penuh gosip, satu kesalahan kecil bisa menjadi berita besar. Dia menghela napas lega setelah mendapat rekomendasi klinik yang bisa dia kunjungi dari seorang temannya. Dengan taxi, dia menuju klinik yang terletak di daerah Menteng—tenang, tidak mencolok, dan cocok untuk orang-orang sepertinya. Orang-orang yang lebih suka menyembunyikan kebenaran di balik senyum Klinik itu kecil, namun modern. Aromanya bersih, dan suara dentingan musik piano instrumental mengalun lembut da