‘Barusan?’ Wira mematung di tempatnya. Dia berusaha mencerna informasi itu dengan otaknya yang serasa lumpuh karena kejutan siang ini. Tadi dia baru selesai rapat dan diberitahu oleh salah satu stafnya kalau Lyora datang ke kantornya tapi kemudian pergi lagi. Tidak pernah seperti itu sebelumnya, jadi Wira langsung cemas. Dia buru-buru menyusul ke sini untuk berbicara dengan istrinya, namun, langsung diperhadapkan dengan kejutan ini. “Siapa yang—“ Pertanyaan Wira diinterupsi oleh suara deheman. “Ehemm.. Maaf, Pak, Bu..” Serempak Lyora dan Wira menoleh, dan mereka berdua melihat beberapa orang karyawan berdiri dalam jarak beberapa langkah dari mereka sambil tersenyum samar. Lyora dan Wira seketika disadarkan kalau mereka masih berada di lobi kantor Dirgantara Group dan ada karyawa

