105:ZIA-RIBUTNYA RUMAH TANGGA

1513 Kata

Hari ini tepat seminggu Rain mual-mual. Mungkin akibat dari mengajakku membolos kerja. Aku harus mengkonfirmasi sesuatu! “Assalammu’alaikum, Mbak,” sapa Papa begitu obrolan pagi via panggilan suara tersambung. “Wa’alaikumsalam. Papa di mana?” balasku. “Unit dong.” “Kirain Zia di sini.” “Lagi banyak kerjaan. Weekend aja pulang ke Bandung. Kenapa? Mau dibeliin apa?” “Bukan, Pa.” “Papa juga kangen sama Mbak.” Aku tergelak. “Iya ih, Zia kangen dipijit Papa. Sekarang punggung Zia sering pegal, Pa.” “Oke. Tiap weekend Papa pijitin.” “Asik!” “Terus? Apa yang mau di-complain?” Kembali aku tertawa. “Bukan mau complain, Papa. Cuma penasaran, waktu Zia bolos setengah hari, kan paginya Papa marah karena Zia ngga balas-balas email Papa.” “Ngga marah. Cuma kesal. Sedikit.” “Papa manis ban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN