Bambang yang memang masih muda dengan cekatan membawa Tristan yang mulai lemas ke dalam mobil karena banyak darah yang keluar dari lengannya, luka goresan pisau tepat pada pembuluh darah sehingga darah terus keluar. Ia menuju Pustu yang ditunjukkan oleh warga. Hanya beberapa menit Bambang sudah sampai di Pustu, walau hari mulai sore suasana Pustu masih ada beberapa petugas pelayanan. Dengan cepat Tristan sudah dibawa masuk dalam ruang rawat yang sempit. Ia ditangani oleh 2 orang perawat yang membersihkan lukanya dan mencoba menghentikan pendarahan yang terjadi. Bambang menunggu di luar. Tristan hanya memejamkan matanya karena ia merasa sangat lemas dan lelah efek dari perkelahian dia dengan preman tadi. Perawat lain mendekati Bambang "Bapak itu kenapa mas?" "Tadi ke proyek di